INDONESIA CONTRA TERROR (ICT) Soroti Bahan Pangan Tidak Layak Konsumsi Pada Program (MBG) di Dapur SPPG Aisyah Pandeglang

INDONESIA CONTRA TERROR (ICT) Soroti Bahan Pangan Tidak Layak Konsumsi Pada Program (MBG) di Dapur SPPG Aisyah Pandeglang

IRRES

INDONESIA CONTRA TERROR (ICT) Soroti Bahan Pangan Tidak Layak Konsumsi Pada Program (MBG) di Dapur SPPG Aisyah Pandeglang


Foto : Makan Bergizi Gratis (MBG)


PANDEGLANG,–BERITAHARIAN86.COM ||  MBG ialah program yang amat baik untuk siwa dan rakyat indonesia hal ini mendapat sorotan dari indonesia Contra Terror (ICT) menyampaikan hasil investigasi sosial terkait kelalaian dalam penyediaan bahan pangan tidak layak konsumsi pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh SPPG Aisyah, di bawah naungan Yayasan Biyar Giat Nusantara.

Kronologi awal temuan Lapangan pada tanggal 16 oktober 2025 ditemukan Ayam ang mengeluarkan bau tak sedap

ICT menerima laporan dari sekolah penerima manfaat bahwa daging ayam yang digunakan untuk olahan makan siang berbau busuk sejak awal pengolahan di dapur SPPG Aisyah.

Menurut keterangan meskipun ayam tersebut telah diketahui berbau tidak normal, Pihak dapur tetap memasak dan mendistribusikannya ke sekolah-sekolah,” ucap Sapta selaku ketua umum, jumat (31/10/2025).

Lanjut sapta, Fakta ini dikuatkan oleh pengakuan langsung Ibu Via, perwakilan dapur SPPG Aisyah, dalam pertemuan pertama antara ICT dan pihak SPPG pada 20 Oktober 2025, yang turut dihadiri pihak eksternal dapur.

ICT juga telah mengamankan dokumentasi foto ayam tersebut dan tulisan tangan siswa yang menyatakan ayam itu berbau tidak sedap.

Tidak hanya itu ditemukan Pisang Busuk Pada tanggal 17 Oktober 2025, ICT kembali menerima pengaduan salah satu guru penerima distribusi MBG bahwa pisang yang dikirim ke sekolah dalam kondisi busuk dan tidak layak konsumsi.

Guru tersebut telah mengirimkan voice note laporan kepada ICT dan menduga bahwa kondisi pisang diketahui sebelum dibagikan, namun tetap diteruskan ke sekolah sesuai jadwal distribusi.

Bukti visual berupa foto pisang rusak dan catatan tulisan tangan siswa bertuliskan “ayam ini bau” juga telah didokumentasikan oleh ICT sebagai bagian dari laporan investigasi sosial. jelasnya

Sejak diterimanya laporan masyarakat, ICT telah mengadakan tiga kali pertemuan resmi dengan pihak SPPG Aisyah dan eksternal dapur

Sapta menambahkan, Pertemuan Pertama (20 Oktober 2025): ICT, Ibu Via, dan pihak eksternal dapur Ibu Via mengakui ayam sudah berbau sejak awal namun tetap diolah.


Sejak saat itu dilakukan Pertemuan Kedua pada tanggal 21 Oktober 2025 Hanya dihadiri pihak eksternal tanpa kehadiran perwakilan yayasan.

Sampai melakukan Pertemuan Ketiga pada tanggal 22 Oktober 2025 Di dapur SPPG Aisyah bersama Ibu Via, Pak Dede ‘purnawirawan dan pemilik bangunan dapur dan Pak Gito’ keamanan dapur.

Dengan pembahasan melebar pada status karyawan yang disebut relawan, dan alasan tidak digaji sesuai UMR karena dana BGN dianggap tidak cukup.

Namun, hingga saat ini permintaan klarifikasi tertulis ICT kepada pihak SPPG Aisyah tidak pernah dijawab secara resmi, dengan alasan adanya larangan dari Pak Dede.

Sapta juga melanjutkan, Pada kamis 28 Oktober 2025, ICT mengetahui bahwa pihak SPPG Aisyah melakukan klarifikasi sepihak dengan pihak Muspika di Rumah Makan Pematang Carita Pandeglang, tanpa kehadiran ICT sebagai pelapor resmi, ICT memandang langkah tersebut sebagai bentuk pengaburan fakta lapangan dan pengabaian prinsip keterbukaan informasi publik.

Akibatnya dalam hal ini ICT telah mengirimkan dua surat resmi kepada Inspektur II BGN Pusat, berisi Bukti dokumentasi visual, rekaman, dan kronologi kejadian Permohonan investigasi langsung ke lapangan.

ICT juga telah berkoordinasi dengan kuasa hukum, yang menilai adanya potensi pelanggaran terhadap.

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Pasal 136)

UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Pasal 62)

KUHP Pasal 204 dan Pasal 221

Indonesia Contra Terror (ICT) menegaskan bahwa laporan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial terhadap kesehatan serta keselamatan siswa penerima program MBG.

ICT menyerukan agar BGN Pusat segera menurunkan tim investigasi independen, melakukan audit kualitas bahan pangan, dan memastikan tidak ada lagi distribusi makanan yang membahayakan kesehatan anak-anak,” pungkasnya.

(*/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar